Welcome Pontianak Centre

Senin, 25 Oktober 2010

Bupati Hildi Mohon Doa


SUKADANA--Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid bersama istrinya Ibu Diah Permata Hildi akan menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekah pada tahun ini. Dalam acara Selamatan Naik Haji di kediamannya, Jalan Irama Laut Sukadana, Selasa (19/10) kemarin dirinya bersama memohon doa agar ibadah yang dijalaninya berjalan lancar.

Dengan rendah hati, orang nomor satu dijajaran eksekutif Kayong Utara itu juga meminta maaf jika ada tutur kata dan pergaulan yang kurang mengenakkan. Ibadah haji, diakui Hildi, adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu. Oleh karenanya, sekalipun dirinya sibuk sebagai Bupati Kayong Utara, Hildi dan Istri tak ingin mengulur waktu untuk menunaikan rukun Islam yang kelima itu.

Undangan yang menghadiri acara Selamatan yang dimulai pada pukul 13..00 WIB ini, mendoakan agar Bupati Kayong Utara Hildi Hamid dan istri dapat menunaikan ibadah haji dengan lancar serta dapat menjadi haji yang mabrur. Hildi mengungkapkan, selama ibadah haji dia terpaksa harus cuti dari jabatan Bupati Kayong Utara. Dirinya kembali aktif seperti semula usai ibadah haji nantinya.

Oleh karenanya, secara terbuka, dirinya melaksanakan acara Selamatan Naik Haji. Dalam kesempatan ini, Bupati Hildi dan Istri bersama undangan yang hadir pada acara tersebut mendapatkan siraham rohani/taushiyah dari Ustadz H. Muhammad Ilham. Disini, dirinya berpesan bahwa sebelum berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah, maka ada lima hal penting yang perlu dilaksanakan yakni tinggalkanlah masalah sosial kepada pihak-pihak yang dipercayakan.

Selanjutnya, selesaikan utang piutang baik kepada keluarga dan masyarakat. Kemudian meminta di istihlalkan atau dihalalkan. Berikutnya yakni tetap menjalin tali silaturahmi dan memperbanyak sholat-sholat tahajud. Karena dirinya mengatakan perjalanan haji adalah perjalan antara hidup dan mati. Selain itu, ibadah haji termasuk kongres tahunan umat Islam dengan berbagai nuansa. Jadi, disini Islam berkumpul dalam kondisi makro.

Dan perlu disadari bahwa dalam hal ini Allah SWT tidak pandang bulu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini atas nama masyarakat Kayong Utara dirinya mengatakan untuk meminta oleh-oleh/buah tangan dari jemaah yang menunaikan ibadah ini. Tetapi, buah tangan ini bukanlah dalam bentuk barang melainkan adalah oleh-oleh berupa butiran-butiran hikmah dari ibadah haji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar