Welcome Pontianak Centre

Jumat, 22 Oktober 2010

Demokrat Melawi Tantang Penegak Hukum Tuntaskan Kasus Air Poring


NANGA PINOH. Dukungan pengusutan kasus korupsi gratifikasi instalasi PDAM di poring terus mengalir. Kali ini dari Ketua DPD Partai Demokrat Melawi, Bastian Suryadi, DE yang meminta, agar penegak hukum menjerat seluruh pelaku. Langkah ini penting, untuk mengembalikan citra Pemkab Melawi di mata masyarakat.

“Kita memberi apresiasi terhadap kemajuan dalam penanganan kasus air poring. Namun begitu, penegak hukum mesti dapat mengusut kasus ini sampai ke akar-akarnya. Termasuk menangkap aktor utama di balik kasus tersebut,” tegasnya.

Permintaan Bastian memang cukup beralasan. Karena para tersangka yang ditetapkan dalam kasus korupsi gratifikasi instalasi PDAM di poring, masih belum menyentuh aktor utama. Sebab JW yang kala itu menduduki posisi PPTK dan PR yang kala itu menempati posisi Kabag Keuangan, hanya para pelaksana kebijakan.

Apalagi penuntasan kasus ini, dapat memperbaiki citra pihak kepolisian dan kejaksaan yang mulai buruk di mata masyarakat. “Kalau baca di koran. Sudah bisa kita simpulkan, ada perintah yang dilakukan untuk mengeluarkan dana tersebut. Semua masyarakat yang mengikuti kasus ini, pasti mengerti hal itu,” ulasnya.

Mengenai kemungkinan ada kader partai yang terlibat, Bastian menyerahkan semuanya pada penegak hukum. Bahkan katanya, bila memang kemungkinan ada keterlibatan kader partai. Dirinya berjanji, akan membantu para penegak hukum untuk menuntaskan tugas mereka.

“Kalau memang ada kader partai terlibat, silakan saja diproses hukum. Kita tidak akan melakukan intervensi. Karena hal ini, sejalan dengan komitmen Presiden RI untuk memberantas korupsi di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Bagi Bastian, penuntasan kasus air poring merupakan awal yang baik bagi kelangsungan pembangunan di Melawi. Karena sebagai daerah yang baru, dibutuhkan keseriusan dari aparatur terkait untuk menegakkan supremasi hukum. Sehingga kedepan, kasus poring menjadi pengalaman berharga bagi seluruh aparatur di Melawi.

“Penuntasan kasus ini merupakan pertanda baik bagi kemajuan Melawi. Sebab orang akan takut untuk melakukan penyelewengan. Hingga pihak yang menjalankan roda pemerintahan, akan melaksanakannya sesuai dengan aturan yang ada,” yakinnya.

Bahkan, bagi pelaksana proyek mereka akan sangat berhati-hati, terutama dalam pembangunan. Akan menjalankan proyek hingga tuntas. Tidak seperti yang terjadi pada pembangunan bendungan dan pipanisasi air Poring. Pekerjaan belum tuntas, sudah meninggalkan pekerjaan.

Ironisnya lagi, pihak pelaksana malah meminta pembayaran segera dilunasi Pemkab Melawi. Padahal di dekat sumber air, bendungan penyaringan masih berupa rangka. Bahkan di jalan menuju sumber air Poring tersebut, ditemukan ratusan sak semen.

“Bagi kontraktor sendiri pun agak genah bekerja. Akan mementingkan kualitas dari pada keuntungan. Namun, bila kasus ini benar-benar dituntaskannya. Tapi kalau yang dijerat hanya anak buah, maka ke depan Melawi akan hancur,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar