Welcome Pontianak Centre

Jumat, 22 Oktober 2010

Kuota Pertamina Kian Menipis Pemilik Kios Meringis


SINTANG. Pertamina kian menciutkan kuota, pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke SPBU berada di Bumi Dara Juanti, beberapa waktu belakangan ini. Dampaknya, warga masyarakat kelimpungan mencari solar dan bensin.

Kondisi miris ini, lebih di rasakan para pemilik kios. Pasalnya, bakal kehilangan mata pencarian. Sebab, tak bisa lagi mendapatkan BBM di SPBU untuk dijual kembali.

Pemkab diminta mencarikan solusi, soalnya kebijakan Pertamina ini, menyuburkan gejolak di tengah-tengah masyarakat.

“Kita tidak tahu, apa motivasi dari kebijakan Pertamina ini. Padahal kebutuhan BBM semakin hari, terus meningkat. Ini berdampak kepada masyarakat,” ungkap H Akhmad Sutarmin S Hut MM, Ketua Komisi III DPRD Sintang, kemarin.

Kuat dugaan, Pertamina mengurangi jatah pasokan ke SPBU, karena keberadaan pengantri, yang kerap membuat ulah. Selain, untuk efisiensi penggunaan BBM. Mencermati hal itu, Sutarmin mengaku sepaham. Hanya saja, ia meminta hendaknya dicarikan solusi, sebab bagaimana pun para pengantri tersebut. Merupakan para pemilik kios, yang notabenenya di jual kembali.

“Kita setuju dengan itu. Tapi ingat, mereka antri bukan untuk di jual ke perusahaan. Tapi, hanya untuk eceran saja. Kan bisa dilaksanakan penertiban oleh pengelola SPBU,” tegasnya.

Langkah penanggulangan, diantaranya di bangun SPBU khusus untuk para pemilik kios. Jika tidak demikian, Pemkab Sintang mengambil sebuah langkah, bagaimana warga yang notabenenya pemilik kios, tidak kehilangan mata pencarian. Bahkan, meminta secara resmi, agar pasokan BBM dikembalikan pada posisi semula.

“Kalau menunggu ada yang membangun SPBU khusus untuk antrean kios. Kan, memakan waktu lam. Nah, satu-satunya jalan Pemkab, turun tangan dan kerjasama dengan SPBU untuk mengatur distribusi BBM ini, terutama untuk para pemilik kios tersebut,” tukasnya.

Bukan itu saja lanjut Tarmin, pemerintah melalui instansi terkait, bisa saja membantu para pemilik kios, untuk pengurusan administrasi pendukung, sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh Pertamina, untuk kios binaan. “Masalah ini cukup pelik, tapi bukan berarti tidak bisa di carikan solusi. Campur tangan pemerintah, jelas sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar