Welcome Pontianak Centre

Senin, 25 Oktober 2010

Pemerintah Salurkan Bantuan Banjir


PUTUSSIBAU--Bantuan yang berhasil terhimpun melalui Tim Penanggulangan Bencana Banjir Kabupaten Kapuas Hulu, yang bersumber dari pemerintah dan pihak swasta maupun dari pihak lainnya telah disalurkan ke 10 kecamatan yang dinilai parah dilanda banjir. Sedangkan jenis bantuan berupa sembako. Penyaluran bantuan tersebut diawali dari Kecamatan Bika, yang kemudian dilanjutkan pada Rabu (20/10) hingga Kamis (21/10) dari Kecamatan Embaloh Hilir, Kecamatan Bunut Hilir, Kecamatan Jongkong, Kecamatan Selimbau, Kecamatan Semitau, Kecamatan Suhaid, Kecamatan Silat Hilir, Kecamatan Batang Lupar, dan Kecamatan Badau. Peneyerahan bantuan pun dilakukan langsung di kecamatan masing-masing dengan tempat dan waktu yang berbeda.

Dalam penyerahan bantuan tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana, Komandan Kodim 1206 Putussibau Letkol Inf. Rolando N Manggatas, Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu Yusuf Habibie, Komandan Batlayon Letkol Inf. Prakoso, dan sejumlah unsur Muspida liannya. Dari sepuluh kecamatan masing-masing camat dalam laporannya dihadapan wakil bupati Kapuas Hulu mengeluhkan hal yang hampir sama, yang mana akibat bencana banjir yang melanda Kapuas Hulu menimbulkan kerugian ditengah-tengah masyarkat yang cukup serius, terutama dibidang pertanian dan mata pencaharian lainnya seperti nelayan serta perkebunan karet, yang mengancam kehidupan masyarakat.

Untuk bidang pertanian dari keasepuluh kecamatan tersebut mengeluhkan dan membutuhkan bibit padi yang bisa dipindahkan kelahan pertanian masyarakat, pasalnya bencana banjir tempo hari mengakibatkan bibit padi para petani mati terendam air. Wakil Bupati Kapuas Hulu Agus Mulyana, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa dengan bencana banjir yang terjadi di daerah ini, Kabupaten Kapuas Hulu menetapkan sepuluh kecamatan sebagai korban banjir terparah, sehingga bantuan yang terhimpun dari berbagai pihak dan disalurkan langsung ke masing-masing ke 10 kecamatan tersebut. “Banjir yang melanda tempo hari merupakan banjir terbesar ada 20 kecamatan yang terendam air, namun hanay 10 kecamatan yang kita tetapkan sebagai kecamatan yang terparah mengalami banjir tersebut, yang hingga saat ini masih terendam air dan melumpuhkan aktivitas warga serta mengancam perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, dengan bantuan yang ada memang tidak sepenuhnya dapat mengatasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, namun menurutnya, diharapakan dapat mengurangi beban masyarakat korban banjir. Ia mengaskan, dengan bantuan yang sudah disalurkan tersebut untuk dapat didibagikan ke masyarakat yang membutuhkan dengan tidak menimbulkan dampak dikemudian hari. “Saya berharap bantuan dapat tersalur ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan, dan dapat diatur dengan baik agar tidak ada kecemburuan sosial di tengah-tengah masyarakat, sehingga dengan demikian bagi masyarakat yang memerlukan benar-benar terbantu dengan adanya bantuan tersebut,” pinta Agus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar