Welcome Pontianak Centre

Jumat, 22 Oktober 2010

Sekolah Demokrasi Diluncurkan Dituntut Ciptakan SDM Pembaharu

SANGGAU. Sanggau menjadi satu-satunya kabupaten di Kalbar yang terpilih sebagai tempat berdirinya sekolah demokrasi. Bahkan merupakan satu dari tiga kabupaten se-Indonesia.

Kamis (14/10) kemarin, Wabup Paolus Hadi, secara resmi meluncurkan program tersebut. Sekolah ini diharapkan mampu melahirkan generasi pengubah, pembaharu serta pelopor demokrasi di Sanggau. Bahkan di Kalbar. “Ini merupakan kebanggan bagi kami karena terpilih sebagai satu-satunya kabupaten di Kalbar, bahkan Kalimantan yang dipilih sebagai tempat berdirinya sekolah demokrasi,” ucap Hadi.

Masih menurut mantan anggota dewan itu, kebangkitan dan kemajuan pembangunan tidak cukup dilihat dari keberhasilan pemerintah membangun infrastruktur fisik, kesejahteraan dan ekonomi saja. Juga mesti dilihat seberapa maju proses demokrasi.

“Karena itu Pemkab mendukung berdirinya sekolah demokrasi ini. Dengan harapan melalui sekolah ini lahir agen perubahan dan pembaharu, sehingga dapat membawa Sanggau menjadi kabupaten yang mampu bangkit dan terdepan,” harapanya.

Hadi menambahkan, jika melihat bentuk demokrasi kearifan lokal yang dimiliki masyarat Sanggau dalam bidang demokrasi, diharapkan potensi kearifan lokal menjadi salah satu alternatif model demokrasi yang patut menjadi contoh. “Di daerah kita ada yang namanya beraum, bekudung. Ini menjadi model kearifan lokal yang mesti dijaga,” uajarnya.

Sementara Direktur Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID) Jakarta, Sugeng Bahagidjo yang hadir pada peluncuran itu berharap dengan lahirnya sekolah demokrasi ini Bumi Daranante menjadi kabupaten demokrasi. “Sehingga kabupaten bahkan provinsi lain dapat belajar tentang demokrasi di Kabupaten Sanggau ini,” harapnya.

Berdirinya sekolah ini diharapkan mendapat dukungan seluruh elemen di Kabupaten Sanggau. Sehingga benar-benar mampu melahirkan generasi pembaharu.

Sandi, perwakilan Partnership For Governance Reform in Indonesia (kemitraan Indonesia), mengatakan didirikannya sekolah ini bertujuan membentuk pemikir yang demokratis.

Sekolah ini juga diharapkan mampu menjadi cikalbakal tumbuhnya demokratis dan nilai lokal masyarakat Sanggau. Artinya sekolah ini mampu menyempurnakan iklim demokrasi yanag memang sudah tertanam.

Furbertus Ipur, Direktur Eksekutif Elpagar, mengatakan sekolah demokrasi ini nanti akan menyaring 35 siswa. Proses belajar mengajar akan dimulai Januari 2011. Siswa berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari politisi, birokrasi maupun pengusaha dan masyarakat biasa.

Pendaftaran dimulai November tahun ini. “Kita akan seleksi pada Desember. Sekolahnya dibiayai Kemitraan Indonesia dengan menghadirkan pemateri yang berkompeten,” terangnya.

Ar Irham, ketua pelaksana mengatakan, terpilihnya Kabupaten Sanggau sebagai lokasi berdirinya sekolah demokrasi, dikarenakan letaknya yang strategis. Secara geografis berada di tengah Kalbar, dinamika politik daerah yang dinamis. Namun di sisi lain, kestrategisan ini tidak ditunjang kualitas SDM yang memadai.

“Jika berbicara pemilihan umum, Kabupaten Sanggau memiliki catatan prestasi membanggakan, partisipasi pemilih rata-rata 75 persen. Ini menunjukkan masyarakat memahami pemilu sebagai proses demokrasi,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar