Welcome Pontianak Centre

Minggu, 24 Oktober 2010

Siapkan Buku Bantu Perpustakaan Penyuluhan Tulis Baca Bunda Yessy



SINGKAWANG – Yessy Gusman, aktris era 1980-an yang kini aktiv di Laskar Duta Aksara Yayasan Bunda Yessy Jakarta, memberikan penyuluhan tulis, baca, didik anak Indonesia menuju kecerdasan bangsa, Jum’at (22/10) pagi di Singkawang.

Yayasan Bunda Yessy ini menggandeng Yayasan Melati Prima, pimpinan mantan anggota DPR RI Ishak Saleh, Melati Prima Singkawang, yang diketuai Onopori, serta IPEBI (Ikatan Pegawai Bank Indonesia) Jakarta. Perempuan anggun berjilbab bernama lengkap Yasmine Yuliantina Yessy Gusman ini mengungkapkan, pendidikan itu pada dasarnya bukan hanya tugas pemerintah saja. Semuanya harus peduli.

Maka dari itu, Yessy terpanggil untuk membantu dunia pendidikan dengan mengembangkan dunia perpustakaan mencegah buta aksara, serta meningkatkan baca tulis generasi penerus bangsa ini. “Yayasan Bunda Yessy ini sejak tahun 1999 sudah berdiri. Kami mendirikan taman bacaan, sanggar kreativitas. Belajar itu tidak hanya formal saja, tapi juga bisa dilakukan sambil bermain,” ungkapnya, saat konfrensi pers kemarin (22/10).

Bersama pihak terkait, misalnya pengusaha, pemerintah maupun pihak swasta lainnya, Yayasan Bunda Yessy bersinergi berupaya mengembangkan dunia pendidikan tersebut. “Kadang masih banyak orang yang peduli, namun tidak tahu harus kemana. Nah, dalam setiap kunjungan kami ke daerah, selalu menemukan itu. Kepedulian selalu ada kalau menemui titiknya,” ujar Yessy.

Menurut Yessy bentuk kerjasama itu dituangkan dengan mendirikan taman bacaan serta fasilitas lainnya di daerah-daerah. Selain itu Yayasan Bunda Yessy, juga memberikan bantuan buku-buku. Bantuan itu bukan untuk perpustakaan daerah. Melainkan perpustakaan di kampung-kampung yang masih sangat minim buku. Nah, untuk mendapatkan bantuan buku itu, Yessy menegaskan tidak sulit.

“Nanti kirim faksimili ke yayasan saya, nanti setelah surat itu masuk, asisten memperlihatkan ke saya,” katanya. Prosesnya tidak lama. Buku yang diberikan, tidak bisa dipilih-pilih oleh perpustakaan yang mengajukan. “Biasanya kalau stok lagi ada, kurang satu minggu sudah bisa dikirimkan. Bukunya gratis. Tapi, ongkos kirimnya biasanya dibayar dari daerah. Kalau mau ambil ke yayasan langsung, silahkan.

Kalau stok lagi banyak, minimal seratus buku kita bisa kirim,” ujar Yessy. Ishak Saleh dalam kesempatan itu menambahkan, sejak lama Yayasan Melati Prima menggelar kerjasama dengan Yayasan Bunda Yessy ini, guna meningkatkan kecerdasan anak bangsa. Yang pasti, ingin menciptakan anak didik, yang mahir baca tulis serta berwawasan.

Wali Kota Singkawang Hasan Karman mengatakan, menyambut langkah yang dilakukan Yayasan Bunda Yessy ini, mengatakan, bahwa untuk memajukan pendidikan itu bukan hanya tugas Diknas dan Perpustakaan saja. Dia mengingatkan, bahwa membaca itu sangat penting, guna menambah wawasan. “Langkah Pemkot Singkawang sebenarnya Diknas Singkawang sudah punya program yang baku.

Namun, meskipun sudah otonomi daerah, tetap harus menunggu petunjuk dari pusat. Tapi, nanti program Diknas bisa kita kombinasikan dengan yayasan seperti ini,” kata Hasan. Dia mengatakan, memang perlu merangkum berbagai elemen masyarakat dan tidak hanya pemerintah saja, guna bersinergi memajukan dunia pendidikan. Ibrahmim Sattar dari IPEBI mengungapkan, bahwa kegiatan IPEBI tidak hanya dibidang pendidikan saja.

Melainkan juga berbagai bidang lain, seperti bencana alam, olaharaga, membantu korban kebakaran. “Semua bantuan itu, merupakan uang pribadi para pegawai BI yang kita kumpulkan. Kita selalu bersinergi dan tidak pernah menggunakan anggaran pemerintah. Ini sebagai bentuk kepedulian kita,” katanya didampingi Komisariat IPEBI Pontianak,Yenni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar