Welcome Pontianak Centre

Jumat, 29 Oktober 2010

Sintang Masih Dihantui Flu Burung

SINTANG--Sempat redup, ternyata penyakit flu burung sampai saat ini masih menghantui Kecamatan Sintang, terutama di sekitar perkotaan. Tidak ingin menganggap remeh, Pemerintah Kabupaten Sintang terus berupaya untuk menjadi nol flu burung di Sintang.“Yang jelas kita tetap waspada, dan instansi terkait selalu memonitor perkembangan kasus flu burung yang sejauh ini baru menyerang unggas,” kata Bupati Sintang Milton Crosby kepada wartawan, Kamis (28/10) di Sintang.Ia mengingatkan warga yang suka sabung ayam agar tidak sembarangan membawa ayam sabung ke Sintang, terutama dari daerah yang sudah tertular flu burung. “Karena penularan awal flu burung di Sintang, sudah diketahui bermula dari ayam sabung yang dibawa warga dari Pontianak,” katanya.

Menurut Milton, upaya yang dilakukan selain sosialisasi juga mengintensifkan pencegahan dengan penyemprotan menggunakan desinfektan dan memusnahkan unggas yang tertular. “Dana kita terbatas untuk menanggulangi persoalan ini, dan tentunya kita sangat berharap agar pemerintah provinsi ikut membantu untuk memanggulangi flu burung di Sintang ini,” harap bupati.Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sintang Wiryono mengatakan, sat ini untuk wilayah kota Sintang masih positif ditemukan adanya unggas yang mati akibat flu burung. “Dua pekan lalu kalau tidak salah ada kematian ayam di daerah Akcaya, dan setelah di cek ternyata karena flu burung,” jelasnya.

Menurut dia, untuk luar kota seperti ditemukannya kematian ayam di daerah Jerora atau di daerah Sepauk, hasil pelacakan diketahui kalau kematian itu diakibatkan Newcastle Desease (ND) atau sampar ganas. “Sejauh ini memang masih di seputaran kota Sintang, kalau di luar kota belum ada kita temukan penularan flu burung,” imbuhnya.Wiryono mengatakan, pihaknya tidak ingin menganggap remeh penularan flu burung yang sudah lebih dari dua bulan sejak ditemukan pertama pada pertengahan Agustus lalu.“Kita akan terus upayakan pencegahan penularan lebih jauh dengan harapan kasus flu burung di Sintang ini nol, karena virus ini potensi beresiko pada manusia,” tukasnya.

Menurutnya, stok desinfektan di dinas beberapa waktu lalu sudah habis sehingga dinas berencana untuk menggunakan dana taktis untuk tanggap darurat membeli disinfektan, dan juga sejumlah perlengkapan untuk pemusnahan unggas yang tertular. “Kalau ada persetujuan dana, maka akan digunakan untuk pembelian desinfektan, perlengkapan pemusnahan dan operasional, karena rencananya akan melibatkan desa dan RT yang sudah teridentifikasi ada penularan flu burung untuk turut membantu dinas melakukan pembersihan,” ucapnya.Menurutnya, beberapa hari yang lalu sudah datang bantuan desinfektan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar. “Jumlahnya 100 liter, dan ini yang sementara akan kita gunakan untuk melakukan penyemprotan di sejumlah titik temuan flu burung di kota Sintang,” jelanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar