Welcome Pontianak Centre

Jumat, 22 Oktober 2010

Terbitkan Buku Sejarah Berdirinya Kubu Raya


SUNGAI RAYA. Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan Daerah (LPPD) Kubu Raya Dede Junaidi meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya menerbitkan buku sejarah lahirnya kabupaten termuda di Kalbar.

“Perjalanan Kubu Raya sangat panjang dan berliku. Seluruh komponen berjuang untuk memekarkannya. Karena itu, sudah sewajarnya dibukukan. Disparbudpora (Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga, red) Kubu Raya bisa melakukan,” katanya kepada wartawan, kemarin (11/10).

Menurutnya, perjuangan pemekaran Kubu Raya ibarat lahirnya negara Indonesia dari belenggu penjajahan. Bila dalam sejarah lahirnya Indonesia, sebelum tahun 1945 ada beberapa angkatan awal yang harus berjuang keras. Misalnya angkatan 28, 30, 40 hingga terwujudkan angkatan 45. “Semuanya melalui proses panjang dan jasa banyak orang,” tuturnya.

Kubu Raya kata Dede, ibarat Indonesia merdeka. Apalagi wacana pemekaran sudah ada sebelum terbentuknya Kubu Raya. Namun kisahnya sama tetaplah sebuah pemekaran. “Sejarah itu yang perlu kita runut dalam sebuah buku,” ungkapnya.

Ia menambahkan pemekaran Kubu Raya sudah tercatat sejak tahun 1990. Di media pernah diwacanakan dan sekaligus dibuat notaris terkait pemekaran. Dulu, pernah diminta agar Kubu Raya bergabung dengan Kota Pontianak. “Tetapi perjalanannya tidak mulus,” ujar Dede.

Selain itu, pernah juga diterbitkan melalui keputusan DPRD Kabupaten Pontianak Nomor 8 Tahun 1998 terkait pemekaran Kubu Raya. Kalau tidak salah waktu itu ungkapnya, sama kisahnya dengan pemekaran Kabupaten Landak yang telah dimekarkan lebih dulu. “Sayangnya belum terealisasi secara menyeluruh,” ujarnya.

Perjalanan panjang pemekaran akhirnya terwujud juga. Kalau tidak salah lanjutnya, cikal bakal kuatnya nama Kabupaten Kubu Raya menancap, adalah pembentukan Kabupaten Suka Raya. Karena gemanya begitu kuat hingga terjadi deklarasi. Akan tetapi kembali gagal, karena hanya mengkondisikan lima kecamatan. “Kemudian saya bersama kawan-kawan mengambil alih. Sehingga terwujudlah Kabupaten Kubu Raya, kebanggaan masyarakat ini,” jelasnya.

Dede menerangkan, sebelum pemekaran, dulunya Kubu Raya bernama Ambaya, selanjutnya sempat bernama Kota Satelit, Sukaraya dan sekarang Kubu Raya. “Sejarah ini harus diingat anak dan cucu warga di Kubu Raya. Disitu, bisa dilihat siapa saja aktor intelektual perjuangan kabupaten termuda di Kalbar ini,” terang dia.

Ia meminta Pemkab Kubu Raya bersama kalangan DPRD serius menerbitkan sejarah pemekaran Kubu Raya. Pasalnya, pemekaran Kubu Raya merupakan jasa awal seluruh yang bergerak waktu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar