Welcome Pontianak Centre

Kamis, 28 Oktober 2010

Wanita Stress Melahirkan di Parit


SAMBAS – Wanita stress di Desa Kubangga, yang melahirkan dalam parit, sempat menghebohkan warga, Senin (25/10) sore. Sebut saja Bunga (20)-bukan nama asli, ditemukan Latifah bersama keponakannya Ardiansyah, di parit Gang Usaha yang berukuran tiga meter.Latifah kemarin yang ditemui Pontianak di Desa Sulung mengatakan kronologis penemuan Bunga ketika ingin pulang dari semak belukar bersama dua keponakannya. “Saya bersama dua keponakan pulang dari mengambil kayu dalam hutan. Dalam perjalanan menemukan sesuatu yang aneh di parit,” ceritanya.Senin sore sedang hujan deras, sebut dia, ketika melihat sepintas dalam parit ada benda timbul seperti kayu. Dikatakannya, karena ada keganjilan yang membuat curiga sehingga terus didekati.

“Kami kemudian mendekati barang yang timbul itu. Setelah mendekat, kami melihat telapak kaki timbul ke permukaan,” ungkap Latifah.Wanita setengah baya ini bersama keponakan memberanikan diri masuk ke dalam parit. Latifah meyakini kalau yang didalam parit adalah manusia dikarenakan melihat telapak kaki Bunga.“Saya bersama Ardiansyah membalikkan barang dalam parit tersebut. Sebab Bunga saat ditemukan pada posisi telungkup atau wajah ke air,” tuturnya.Ardiansyah menambahkan sewaktu akan mengangkat Bunga ke permukaan bibinya terkejut. Tanpa disadari bahwa ada bayi yang belum putus tali pusar berdekatan wanita stress tersebut.

“Bibi mengira kalau yang diangkat dari air adalah ular. Ternyata setelah dibawa ke atas ternyata bayi,” paparnya.Pemuda ini mengatakan bibinya kemudian memberikan pertolongan pertama ke bayi. Yakni, sebut dia, dengan menyedot lumpur atau air dari bagian hidung dan menutupi bayi perempuan pakai kain yang dibawa saat mengambil kayu di hutan.“Kami kemudian bergegas ke rumah warga terdekat dengan lokasi penemuan Bunga. Karena bayi itu masih bernyawa saat diselamatkan. Setelah itu kami tidak tahu kondisinya. Kami mendapat kabar terakhir Selasa (26/10) pagi, bahwa bayi bunga meninggal dunia,” ungkap Ardiansyah.Kedua orang ini menyayangkan bayi itu tidak dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. “Kami hanya bisa menyelamatkan tahap awal, selanjutnya ada keluarga yang mengurus,” kata Ardiansyah dan Latifah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar