Welcome Pontianak Centre

Senin, 01 November 2010

Barak Pelajar Ludes Asrama SMA TBK Terbakar

 
 

PONTIANAK – Dua barak milik asrama Sekolah Menengah Atas Taruna Bumi Khatulistiwa Pontianak di Jalan Ahmad Yani II, Kubu Raya terbakar, sekitar pukul 09.00 pada Minggu (31/10). Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Namun kerugian ditaksir mencapai Rp500 juta. Kebakaran disertai kepulan asap tebal itu dalam sekejap menghanguskan dua graha, lima dan enam, asrama putra SMA Taruna. Semua barang kedua penghuni graha ludes dimakan api.

“Hanya sisa pakaian sehelai sepinggang,” kata Erick Dakosa, penghuni graham enam. Ia menyaksikan asap mulai mengepul dari gedung graha lima. Kemudian kepulan asap membesar jadi api. Dengan cepatnya langsung merembet ke graha enam. Lantaran posisi kedua gedung saling berhimpitan. Sebelum timbul asap, Erick mendengar suara ledakan. Sumber bunyinya di graha lima. Penyebab ledakan diduga karena korsleting listrik. Sebab di graha Asrama Taruna tidak ada kompor. “Graha hanya ada kamar timur dan kamar mandi,” kata siswa kelas X ini. Sewaktu kebakaran Erick sedang mencuci pakaian di belakang graha yang terbakar. Namun ia tetap tidak mampu berbuat banyak menghadapi amukan si jago merah. Barangnya yang tersimpan di kamar pun harus direlakan karena telah menjadi abu semua. Dia menambahkan ketika kebakaran, kondisi graha sedang kosong. “Kawan banyak yang ke kantin,” katanya.

Guru sekaligus Koordinator Asrama SMA Taruna, Agus menyatakan, sewaktu terbakar graha dalam keadaan kosong karena hari libur. Banyak siswanya yang berlibur ke luar. “Hanya ada tujuh siswa yang berjaga,” katanya. Dia menambahkan kemunculan api mula dari atas dek bangunan. Dua graha yang terbakar, setiap grahanya memiliki 12 kamar. Tiap kamar berpenghuni dua orang. Di SMA TBK khusus asrama putra mempunyai enam buah graha. Letaknya berdampingan dengan rumah dinas kepala sekolah dan rumah dinas koordinator asrama. Api berhasil dibendung hingga kebakaran tidak sampai meluas berkat kesigapan tim regu pemadam. Sebanyak belasan mobil regu pemadam berjuang menjinakkan api di lokasi kebakaran.

Kepala SMU TBK Stevanus Purwanto mengatakan, tidak tahu persis kebakaran. “Lonceng dibunyikan. Pihak sekolah langsung menghubungi pemadam. Untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran,” katanya. Bunyi lonceng yang dia maksudkan adalah sebagai tanda tanggap darurat bagi seluruh penghuni komplek SMA TBK. Siswa SMA TBK yang lain, Jasri mengatakan, mendengar suara lonceng, kepulan asap telah mulai membesar. Ia penghuni di graha enam. Ketika mendengar suara lonceng dirinya lagi berkunjung ke asrama seniornya.

Suasana kepanikan kebakaran masih terlihat meski api telah mampu dikuasai. Penghuni graha putra maupun putri sibuk mengemaskan barang. Walau hanya graha lima dan enam yang terbakar. Barang penghuni graha selain lima dan enam bertumpuk di halaman. Macam buku dan pakaian. Mengantisapsi kemungkinan terburuk, mereka mengevakuasi semua barang dari kamar. Buku milik SMA TBK di halaman atau depan graha basah. Akibat tersiram air dari regu pemadam. Sementara pihak kepolisian langsung melokalisir tempat kejadian dan memasang garis polisi. Kapolsek Sungai Raya AKP Ahmadi mengatakan petugasnya masih menyelidik penyebab utama kebakaran dua gedung graha lima dan enam, tempat pelajar kelas 1 SMA TBK ini. “Kita masih selidiki. Namun berdasarkan dugaan dan keterangan tiga siswa diduga asal api dari korsleting listrik,” ujar dia.

Ia menuturkan kalau ketiganya mengatakan api berasal dari atap dek. Kemudian api membesar hingga menghanguskan gedung tersebut. Tak lama pemadam kebakaran datang bersama warga dan penghuni SMA TBK bahu membahu memadamkan api. Sayangnya dalam perjalanan api sudah menjalar hingga menghanguskan dua barak. Graha lima dan enam dihuni sebanyak 44 pelajar. Dari kejadian tersebut, penyidik menyimpulkan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. ”Diperkirakan lebih dari Rp500 juta taksiran kerugiaannya,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar