Welcome Pontianak Centre

Senin, 01 November 2010

Delay Tiga Jam, Bandara Tutup Batavia Kembali ke Jakarta



PONTIANAK--Tutupnya Bandara Supadio Pontianak, Minggu (31/10) malam, mengharuskan pesawat Batavia Air dengan nomor penerbangan Y-209 dari Jakarta ke Pontianak kembali lagi ke Jakarta.“10 menit mau mendarat di Pontianak, tiba-tiba saja kapten mengumumkan pesawat harus kembali ke Jakarta karena bandara tutup. Waktunya sekitar jam 21.25,” aku Fransiska, salah satu penumpang dihubungi kemarin.Menurut Fransiska, seharusnya ia bersama 61 rombongan Majelis Adat Dayak Nasional, Dewan Adat Dayak se-Kalimantan Barat, dan penumpang lain berangkat sesuai jadwal di tiket, pukul 17.45 WIB. Tapi, ternyata mereka baru bisa berangkat pukul 20.30 WIB. “Pesawat delay karena ini itu. Biasalah alasan klasik. Tidak ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak Batavia,” katanya.

Penundaan hampir tiga jam itu, sepertinya tidak dikomunikasikan dengan baik oleh pihak Batavia Air pada petugas Bandara Supadio Pontianak. Alhasil, saat akan mendarat, bandara sudah tutup dan pesawat harus kembali ke titik awal.Merasa ditelantarkan diawal, anggota rombongan lain melakukan negosiasi dengan pihak Batavia. “Masa manajemen Batavia hanya menyediakan 25 kamar dan hanya diperuntukan bagi yang punya keluarga. Lainnya diberi penggantian Rp200 ribu untuk cari penginapan. Ini sama saja penghinaan,” kesal Sekretaris Perhimpunan Perempuan Dayak Kalbar itu.“Apalagi, pakaian kami semuanya masih ada dalam bagasi. Tidak ada selimut, bagaimana jadinya,” sambungnya.

Fransiska pun menceritakan, sebelumnya, ia bersama rombongan MADN dan DAD berangkat ke Palangkaraya untuk mengikuti Musyawarah Nasional MADN ke-III, Rabu 27 Oktober lalu. Pada Hari Minggu semua rombongan berencana kembali ke Pontianak, pukul 14.00 WIB mereka sudah bertolak dari Palangkaraya. “Tiket ke Pontianak kami urus setiba di Jakarta dan dapat Batavia yang jadwal penerbangannya 17.45 WIB ini,” ujarnya.Saat dihubungi, Fransiska mengaku semua penumpang masih terlantar di bandara dalam kondisi kelaparan. Tapi, sekitar pukul 23.00 WIB, melalui handphone Fransiska terdengar pengumuman yang dibacakan pihak Batavia Air.

Isinya, pihak Batavia Air meminta maaf dan bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa penumpang. Batavia akan memberangkatkan para penumpang, Senin 1 November pukul 06.00 WIB. Saat itu juga, pihak Batavia menyiapkan makan malam untuk penumpang, menyiapkan akomodasi satu malam, satu kamar untuk dua orang, transportasi ke bandara dan bagasi di pesawat menjadi tanggungjawab Batavia. Pernyataan pihak Batavia itu sedikit meringankan beban penumpang yang sudah lelah dan emosi. “Untuk kejadian ini kami memang menuntut tanggungjawab pihak Batavia, tapi tidak sampai membawanya ke ranah hukum,” pungas Fransiska.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar