Welcome Pontianak Centre

Kamis, 28 Oktober 2010

Imbau Masyarakat Tak Bermain Layangan Kawat Sistem Khatulistiwa Bakal Aman Pemadaman




 




SAAT ini kondisi listrik di Sistem Khatulistiwa yang melayani area Pontianak, Mempawah, dan Singkawang sudah terpenuhi, sehingga dapat dipastikan tidak akan terjadi lagi pemadaman. Membaiknya kondisi tersebut disebabkan mesin sewa 30 Mega Watt (MW) PT Arti Duta akan masuk sistem. Ini menjadikan total daya mampu sistem dari 175 MW akan menjadi 205 MW, di mana beban puncak sistem mencapai 173 MW. Sementara tambahan 20 MW saat ini dalam pengerjaan dan rencana akan masuk sistem pada September 2010.

Dengan penambahan kapasitas tersebut di atas akan dapat memenuhi kriteria N-l pembangkitan. Artinya akan tersedia cadangan daya sebesar 1 unit pembangkit terbesar pada masing-masing sistem, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu mesin pembangkit tidak akan menyebabkan terjadinya pemadaman. Pemaparan tersebut dikemukakan Hari Jaya Pahlawan, direktur Operasional PLN Wilayah Barat, pada peresmian pemakaian mesin yang dilaksanakan Jumat 2 Juli 2010, oleh Gubernur Kalbar Cornelis, didampingi General Manager PLN Wilayah Kalbar pada waktu itu, Widodo Budi Nugroho.

Meskipun demikian, Hari sendiri tak bisa menjamin sepenuhnya tidak akan terjadi pemadaman. Pasalnya, penyebab pemadaman dikarenakan dua hal yakni internal dan eksternal. Pemadaman secara internal lebih dikarenakan gangguan jaringan, peralatan, dan mesin. Sementara penyebab eksternal diantaranya faktor alam seperti tersambar petir, terkena ranting pohon, layangan atau umbul-umbul, serta gangguan yang di luar dugaan atau pengawasan pihak PLN. ”Untuk di Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak, penyebab matinya listrik lebih sering karena faktor eksternal, di mana saat ini layangan yang menggunakan kawat masih merupakan momok bagi kita. Oleh sebab itu saya imbau kepada masyarakat untuk menjaga jaringan listrik dan tidak bermain listrik menggunakan kawat,” pinta dia.

Untuk lebih menunjang kelistrikan di Kalbar, Hari mengungkapkan bahwa dalam program jangka panjang yang dimulai 2012, PLN Wilayah Kalimantan Barat berupaya membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara pada beberapa sistem. Selain itu, juga akan dilakukan pengembangan jaringan pembangkit tenaga listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). ”Kedepannya kita mencanangkan pembangkit listrik yang tidak menggunakan BBM. Tetapi memakai potensi batu bara dan tenaga air, di mana kita memanfaatkan potensi tersebut di wilayah Kalimantan Barat yang kaya akan bahan tambang batu bara dan kondisi alam yang banyak jeramnya,” jelasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar