Welcome Pontianak Centre

Kamis, 28 Oktober 2010

Rapat Konsultasi Batal Bahas Pencopotan Kamboja


KETAPANG-Rapat konsultasi pimpinan DPRD membahas pergantian Ir Gusti Kamboja (GK) sebagai Ketua DPRD Ketapang kembali batal digelar. Belum diketahui penyebab dibatalkannya rapat konsultasi tersebut.

Padahal, rapat konsultasi pimpinan DPRD ini sebagai tindaklanjut sidang paripurna pergantian GK yang sudah gagal dua kali, terakhir (22/10) lalu. “Sebenarnya hari ini akan digelar rapat konsultasi mengenai itu. Namun belum tahu apa sebab dibatalkan. Karena undangan pun belum ada diterima,” ungkap Wakil Ketua DPRD Ketapang Jamhuri Amir via ponselnya kemarin.

Kemarin, (26/10), rencananya digelar rapat gabungan pimpinan DPRD, fraksi dan komisi, yang membahas bergantian ketua DPRD. Apakah akan memutuskan dilakukan pergantian dari GK ke Yasyir Ansyari sebagai Ketua DPRD Ketapang atau mengagendakan untuk kembali digelar dalam sidang paripurna. Yasyir Ansyari yang dihubungi terpisah membenarkan rapat konsultasi pimpinan DPRD batal digelar. Pihaknya juga tidak menerima undangan rapat pimpinan DPRD.

“Semua ada di tangan pimpinan rapat. Apakah akan dilakukan pergantian ketua DPRD atau kembali dijadwalkan sidang paripurna,” katanya. Yasyir menegaskan pergantian GK sebagai ketua DPRD adalah amanah undang-undang. Hal tersebut, kata dia, tak perlu dipertentangkan karena dasar hukumnya jelas. Ia pun tak ingin berprasangka buruk terhadap kawan-kawan sesama DPRD Ketapang.

Bagaimanapun, jatah ketua DPRD Ketapang adalah milik Golkar sebagai partai yang meraih perolehan suara terbanyak dalam Pemilu legislatif yang lalu. Oleh sebab itu, lanjut Yasyir, semua kawan-kawan di DPRD sudah mengerti akan hal tersebut. “Pergantian GK tak bisa dihindari dan hanya menunggu waktu saja. Soal jegal menjegal agar tidak dilakukan pergantian ketua, saya tak berpikir sejauh itu.

Lagi pula kawan-kawan di DPRD makin lama “makin pintar.” Jadi lama-kelamaan juga ikut,” ungkapnya. Yasyir sendiri mengaku tidak ingin persoalan ini terus berlarut. Karena ada akibat dari proses ini apabila berkepanjangan. Taruhannya, kata dia, agenda-agenda besar DPRD juga ikut terganggu.

Seperti dalam waktu dekat adanya pembahasan APBD 2011, sementara untuk hari ini (24/10) telah digelar rapat penyampaian nota keuangan APBD 2011 oleh Bupati Ketapang. “Saya yakin mereka akan berpikir rasional, karena pertaruhannya program-program pembangunan masyarakat kedepannya. Buat apa mereka mempertahankan orang yang “manfaatnya” sudah selesai untuk mereka. Ngerti kan maksud saya?” kata Yasyir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar