Welcome Pontianak Centre

Senin, 25 Oktober 2010

PMI Harus Proaktif


ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Ginidie mengatakan, setiap waktu kebutuhan darah di Sintang meningkat, sementara stok darah yang ada masih sangat terbatas.“Padahal ini kebutuhan mendasar dalam pelayanan kesehatan, sementara tidak sedikit orang ketika benar-benar membutuhkan, agak kesulitan mendapatkan pasokan darah,” jelasnya.Ia mengungkapkan itu karena menurutnya tidak sedikit keluhan dari masyarakat yang didapatnya mengenai minimnya ketersediaan darah di Rumah Sakit Umum Daerah Ade M Djoen Sintang.“Bahkan ketika membutuhkan, keluarga pasien harus berkeliling mencari darah kesana kemari, beruntung masih ada orang yang dengan sukarela mau mendonorkan darahnya seperti di kepolisian atau militer,” imbuhnya.
Ia mengatakan ketersediaan darah juga menyangkut upaya pertolongan pada nyawa pasien yang benar-benar membutuhkan, sehingga ada baiknya lembaga Palang Merah Indonesia (PMI) di Sintang bisa lebih proaktif. “Keberadaan PMI sangat diperlukan untuk menjamin ketersediaan darah di kabupaten ini,” imbuhnya.

Ginidie berharap PMI bisa difungsikan dengan baik, dan bila perlu ada penyegaran kepengurusan ditubuh PMI Sintang. “Artinya ini persoalan serius di masyarakat, dan pemerintah juga harus serius mengatasi masalah ini,” tandasnya.Bahkan ia pribadi mengaku siap membantu mendorong pembenahan ditubuh PMI dan mengaktifkan PMI, agar benar-benar berfungsi untuk memberikan pelayanan ke masyarakat. “Kita juga siap membantu mendorong pemerintah menguatkan peran PMI Sintang agar lebih berdayaguna, paling tidak ada sarana unit tranfusi darah yang memadai milik PMI yang bisa diakses oleh semua masyarakat,” imbuhnya.Peran PMI diharapkan lebih ditingkatkan lagi sehingga stok darah yang ada di Sintang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Saya kira kalau dibuat program khusus donor darah tiap bulan atau beberapa bulan sekali di tiap instansi atau sekolah, banyak yang mau mendonorkan darahnya. Sementara pemerintah menyiapkan peralatan, agar darah bisa disimpan lebih lama dalam jumlah banyak,” jelas Ginidie.

Komunikasi dengan pendonor atau instansi yang ada di Sintang, katanya, harus dibangun agar ketika ada orang yang membutuhkan darah tidak harus kesulitan kesana-kemari mencarinya.“Saya kira untuk mencari pendonor darah bisa saja melalui PMI, sehingga ketika ada yang membutuhkan PMI sudah punya database siapa saja atau lembaga mana saja yang bisa dihubungi,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar