Welcome Pontianak Centre

Jumat, 22 Oktober 2010

Warga Ragu Konsumsi Indomie



Mempawah. Meskipun Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perdagangan dan PT Indofood membantah mi instan dengan merek dagang Indomie tidak mengandung bahan pengawet berbahaya, namun warga tetap ragu membeli produk tersebut.

Larangan mengonsumsi Indomie dan penarikan Indomie di Taiwan dari pasar sangat memengaruhi kepercayaan pasar. Sebagian warga bahkan memilih tidak membeli produk tersebut.

Seperti diberitakan, dari hasil tes Departemen Kesehatan Taiwan, Indomie mengandung dua bahan pengawet Hydroxy Methyl Benzoate pada mi dan pengawet Benzoic Acid pada bumbu. Dua bahan ini tidak lolos klarifikasi barang impor di Taiwan.

“Saya lihat berita ditelevisi kalau Indomie dikatakan mengandung bahan berbahaya. Jadi saya masih ragu untuk membeli Indomie. Padahal biasanya anak saya senang dengan Indomie,” kata Suryaningsih, warga Mempawah ditemui di Pasar Tradisional Mempawah pagi kemarin.

Menurut ibu tiga orang anak ini, dari informasi yang didapat dari situs internet, selain dapat menyebabkan kerusakan pencernaan, mengonsumsi Indomie dengan skala besar juga mengganggu perkembangan saraf, otak dan otot pada anak-anak. “Untuk sementara ini saya belum mau membeli Indomie,” akunya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dagkop-UKM) Kabupaten Pontianak, Imansyah, menegaskan belum mendapat intruksi secara resmi dari pemerintah terkait penarikan produk Indomie dari pasar. “Selama tidak ada larangan dari pemerintah maupun pihak terkait lain seperti Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), saya pikir tidak ada masalah,” kata Imansyah.

Imansyah mengaku siap menarik dan merazia Indomie jika mendapatkan intruksi atau pemberitahuan langsung dari pemerintah. “Jika memang ada larangan dari pemerintah maupun BPOM terkait keberadaan produk Indomie, maka kapan saja kita siap tarik dari pasar,” tegasnya.

Namun, kontroversi masalah Indomie, dinilai Imansyah, dimungkinkan bentuk persaingan bisnis. Tidak dimungkiri produk Indonesia tersebut memiliki konsumen besar dan sangat diminati masyarakat di luar negeri.

“Mungkin ini hanya persaingan bisnis yang tidak sehat ditingkat internasional. Produk Indomie cukup terkenal dan memiliki konsumen besar. Mungkin saja itu hanya untuk memengaruhi daya beli masyarakat,” pendapatnya.

Pun demikian, informasi dari Taiwan tersebut memengaruhi konsumen dalam negeri, khususnya di Kabupaten Pontianak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar