Welcome Pontianak Centre

Jumat, 22 Oktober 2010

Kembangkan KTSP Disdik Bina TPK


NANGA PINOH. Meningkatkan mutu pendidikan di Melawi, Dinas Pendidikan menggelar workshop dan pembinaan Tim Pengembang Kurikulum (TPK). Kegiatan yang berlangsung di SMPN 2 Nanga Pinoh ini, bertujuan menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam sambutannya, Sekretaris Disdik, Drs. Joko Wanyono, M.Si mengatakan, workshop dan pembinaan yang dilakukan saat ini, tidak hanya dilaksanakan secara seremonial. Namun setiap peserta yang datang, harus memberlakukan KTSP sesuai dengan prosedur.

“Mudah-mudahan workshop yang dilaksanakan hanya 2 hari ini, bisa bermanfaat dan membuahkan hasil yang maksimal. Misalnya seperti pemahaman para kepala sekolah dan guru menjalankan KTSP. Program KTSP tersebut, jangan sampai salah prosedur demi mengeruk keuntungan bagi diri sendiri,” ungkap Joko, saat membuka work shop, Selasa (13/10).

Sementara, Kabid Manajemen Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Disdik, Teguh Hadi. S, S.Pd, M.Si menuturkan, program KTSP ini sangatlah bermanfaat bagi setiap sekolah. Apalagi dengan KTSP, setiap sekolah bisa membuat kurikulum sendiri.

“KTSP ini diberlakukan mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK. Karena dengan KTSP, pihak sekolah bisa menetapkan kurikulum sendiri sesuai dengan kebutuhan sekolah. Namun harus sesuai dengan prosedur yang ada,” terang Teguh.

Sebab menurut Teguh, KTSP yang secara yuridis diamanatkan, undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional dan peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan. Penyusunan KTSP oleh masing-masing sekolah, sudah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Karena khusus untuk pendidikan dasar dan menengah, harus dilaksanakan sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006. “Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI. Namun pengembangan diserahkan kepada sekolah, agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri,” paparnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar