WARGA Dusun Meriam Jaya Di Kecamatan Kubu mengeluh karena ketiadaan guru pegawai negeri sipil (PNS) di SD Negeri 40 Kubu dan SMP Negeri 9 Kubu. “Warga mengeluh. Dua sekolah tersebut, PNS hanya kepala sekolah,” kata Samsudin, ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Himpunan Mahasiswa Kubu Raya, di Sungai Raya, Senin (25/10).Menurutnya, kedua sekolah ini tidak memiliki guru berstatus PNS. Tenaga guru yang tersedia hanya honorer. Hanya kepala sekolah yang berstatus PNS, namun jarang hadir. Masyarakat sekitar, diakui dia, juga merasa kecewa dan khawatir pendidikan di desa tersebut terbengkalai. Itu karena dikarenakan hanya guru honor yang menjadi pengajar di kedua sekolah. ”Kami jelas takut. Sebab, di sana (Dusun Meriam Jaya, Red) jauh dari pusat kota Kecamatan Kubu,” kata Samsudin didampingi Ketua Himpunan Mahasiswa Kubu Raya Sumadi.
Ia berharap Dinas Pendidikan (Disdik) Kubu Raya sering melakukan kunjungan atau pengecekan ke lapangan. Sebab, kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin, masyarakat setempat bisa mengamuk dan kecewa dengan pendidikan di Kubu Raya. Selain itu, ia meminta Disdik menambah guru PNS di dua sekolah dan memberi teguran kepada kepala sekolah yang jarang sekali berada di sekolah. “Dalam 1 minggu, (kepala sekolah) hanya 2 kali masuk. Bahkan, Kepala SDN 40 jarang datang. Kalaupun ada ketika ulangan saja,” ujar Samsudin.
Ia menambahkan di SD Negeri 40 Kubu hanya terdapat empat tenaga guru kontrak. Dua di antaranya tamatan SMA/SLTA. Sedangkan di SMP Negeri 9 Kubu hanya empat tenaga guru kontrak, tanpa memiliki tenaga guru PNS. “Kedua sekolah tersebut hanya kepala sekolah saja saja yang PNS,” katanya.Samsudin berharap pembinaan pendidikan di Kubu Raya tidak terdengar sekadar bunyi slogan saja. SDN dan SMPN di Dusun Meriam Jaya, menurut dia, harus memiliki guru PNS. Dengan demikian masyarakat di daerah terpencil dapat setara dengan anak-anak di perkotaan. “Kan moto Kubu Raya, Terdepan dan Berkualitas. Pendidikan juga harus seperti itu,” tukas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar