KEGIATAN lomba di lapangan Sepakat pada hari Minggu (24/10) ternyata mengecewakan orang tua dan guru. Mereka menilai kegiatan tak professional. “Kalau waktu ditentukan jam 10.00. Harus tepat jangan molor sampai 2-3 jam, capek yang menunggu,” ujar salah satu orang tua yang menunggui anaknya ikut lomba.
Orang tua dan guru yang turut menyetai anak-anak di Lapangan Sepakat mengeluh karena lomba foto (Pose) kategori TK, SD dan SMA dianggap umum. Waswandi, salah satu guru menyebutkan mengapa tidak seperti lomba mewarnai gambar khusus TK dan SD penilaiannya dilakukan terpisah. ”Tidak seperti lomba-lomba pada umumnya, dewan juri duduk berderet di depan peserta lomba,penilaiannya seperti senang-senang panitia saja, belum lagi waktu yang ditentukan panitia pukul 10.00 WIB, molor sampai pukul 12.30 WIB,” ujar Waswandi.
Ia menuturkan jika dalam lomba hadiahnya adalah Sapi, atau lomba harapan kerbau sampai malam pun tidak apa-apa. Tetapi lomba itu diikuti anak-anak TK dan SD. Kalah atau menang itu sudah biasa. Ia menyebutkan sudah puluhan tahun membawa anak-anak lomba. Tapi belum pernah menerima seperti itu.Apalagi peserta digabung antara TK, SD dan SMA.
Akibatnya, pelaksana terkesan tidak punya biaya untuk melakukan lomba. Karena itu, mengapa tidak minta sumbangan saja dari sekolah atau orang tua murid. Misalnya, satu peserta biayanya Rp 50 ribu. “Pasti kami bantu, sekali lagi kami tegaskan, kalah atau menang dalam lomba sudah kami anggap biasa.
Tapi kalau caranya seperti ini kan kurang bagus. Dari awal juga sudah tidak ada teknikal meeting sehingga peserta yang ikut samar-samar seperti apa lomba yang akan dilakukan panitia,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar