SINGKAWANG – Sudah sepantasnya para pejuang yang telah mengorbankan jiwa raga dan gugur dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, diberikan gelar pahlawan. Di Kalimantan Barat ini, banyak para pejuang yang sepertinya tidak dianggap.
Padahal sudah berjuang habis-habisan mempertahankan NKRI. Diantaranya adalah Alianyang, Tabrani, serta U. Dahlan M Suka. “Dalam rangka HUT Pemuda (Sumpah Pemuda 28 Oktober) dan Hari Pahlawan (10 November) kita mengusulkan agar pejuang kita, seperti Alianyang, Tabrani, dan U.Dahlan M.Suka menjadi Pahlawan Nasional,” tegas Ketua Persatuan Forum Komunikasi Pemuda Melayu (PFKPM) Singkawang, H. Elmin kepada Pontianak Post, Rabu (27/10).
Elmin menjelaskan, ketiga pejuang saat itu berasal dari Sambas Raya, Kalbar yang kini sudah mekar menjadi Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas. Dijelaskan Elmin lagi Alianyang merupakan pejuang perpaduan etnis Melayu dan Dayak. “Alianyang juga merupakan anak Kasdam pada saat itu,” tegasnya.
Sedangkan Tabrani, jelas Elmin, merupakan pejuang yang gugur di tiang bendera. “Tabrani gugur di tiang bendera saat mau menaikkan bendera merah putih di Kraton Sambas, karena ditembak oleh Penjajah Belanda (saat zaman penjajahan Belanda),” ungkap Elmin. Sedangkan U. Dahlan M. Suka, kata Elmin, wafat karena diseret oleh Belanda menggunakan kuda dari Bengkayang ke Singkawang.
“Maka dari itu, sudah sepantasnya ketiga pejuang ini dijadikan pahlawan nasional,” tegas Elmin lagi. Ia mengatakan, harusnya Kalbar ini lebih menghargai jasa para pejuang yang telah gugur tersebut. “Masa’ di Kalbar ini, tidak ada sekali pejuang yang diakui sebagai pahlawan nasional.
Padahal mereka (para pejuang) itu, telah berjuang dan berkorban jiwa dan raga mempertahankan NKRI,” kata Elmin. Ini juga, menurut dia, dalam upaya pembentukan Nation and Caracter Building. “Siapa lagi yang mau menghargai pejuang bangsa kalau bukan putra-putri bangsa ini,” kata Elmin yang juga Sekretaris Badan Kesbangpolinmas Singkawang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar