KEPALA Bidang Pengedalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Singkawang Achmad Kismed menjelaskan bahwa abatenisasi ini dibutuhkan, guna mencegah berkembangnya jentik-jentik pada penampungan air di masyarakat.
“Di hari ulang tahun (Kota Singkawang) kita melakukan upaya untuk mencegah timbulnya wabah penyakit demam berdarah di Kota Singkawang dengan abatenisasi dan fogging,” kata Kismed, di ruang kerjanya, dua hari lalu. Daerah yang dilakukan penyebaran abatenisasi dan fogging adalah di Ratu Sepudak untuk Kecamatan Singkawang Utara, Pasar Kulor untuk Kecamatan Singkawang Timur, Jalan Hansip untuk Kecamatan Singkawang Tengah, Jalan Alianyang dan Jalan Tani untuk Singkawang Barat, serta Singkawang Selatan dipusatkan di Pasar Sedau.
Kata Kismed, pemerintah hanya mampu memberikan pencegahan dengan melakukan abatenisasi dan fogging. Terpenting, menurut mantan pejabat Dinas Kesehatan Sambas ini, peranserta masyarakat sangatlah penting mencegah timbulnya berbagai penyakit di lingkungan masing-masing. “Peran masyarakat sangat penting guna menyehatkan lingkungan masing-masing. Misalnya dengan cara 3 M plus.
Bila ini sudah dilakukan, yakinlah dilingkungannya akan terhindar demam berdarah (DBD) dan lainnya,” kata Kismed. Ketua Yayasan Masjid Raya Singkawang ini mengungkapkan bahwa Dinkes sampai saat ini memiliki stok abate sebanyak 20 drum dan mencukupi untuk kebutuhan di Kota Singkawang. Kismed menambahkan, tahun ini, belum terlihat lonjakan demam berdarah. Jika ada, dikatakan dia, masih relatif rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Data yang dihimpun oleh Dinkes, kata Kismed, hanya 86 kasus yang terjadi mulai Januari 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar