SEKADAU--Anggota DPRD Sekadau Aron mengatakan, perbaikan ruas jalan provinsi sepanjang tahun ini sudah sangat sering dilakukan, namun hal ini sepertinya menjadi proyek rutinitas kontraktor.
Bahkan jika dibandingkan dengan ruas jalan yang sudah dibuat Kabupaten Sekadau untuk atarkecamatan bisa dikatakan lebih baik dari segi kualitas ketahananya.
“Kita jadi heran dengan jalan provinsi yang ada di wilayah Sekadau. Di mana dua bulan lalu dilakukan perbaikan, sekarang kembali diperbaiki, setahun berapa kali perbaikan,” tukas ketua Komisi B ini kepada wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.
Dengan seringnya perbaikan jalan alias tambal sulam sepanjang tahun, menurut Aron, akan membajir uang kas daerah khususnya provinsi karena sekian banyak anggaran yang bisa digunakan untuk membangun tersedot untuk perbaikan jalan. Sepertinya menjadi pekerjaan rutin beberapa bulan sekali dengan kualitas yang dikatakan Aron, seperti aspal kue lapis meleleh sendiri karena panas dan hujan.
Bila perlu, menurut Aron, kualitas perbaikan jalan ini di ukur dengan ketentuan standar khusus dan bisa dikatakan berlabel SNI untuk menjamin kualitas ketahanan aspal selama digunakan. “Seharusnya kalau bisa aspal maupun materil yang digunakan serta setelah selesai dikerjakan ada ujikelayakan SNI untuk memastikan kualitas jalan tersebut siap pakai, dalam kondisi daerah kita ini,” tutur Aron.
Bukan rahasia lagi, banyak pelaksana proyek perbaikan jalan yang tak mengindahkan kualitas dan terkesan asal-asalan. Akibatnya, jalan yang diperbaiki pun cepat rusak. Untuk itu pemerintah, menurut dia, perlu membuat standar jalan yang baik. Bahkan jika perlu, semua proyek jalan harus berstandar nasional Indonesia seperti tabung elpiji dan helm SNI. “Dengan begitu, diharapkan, semua ruas jalan yang ada di negeri ini memiliki standar kualitas yang baik. Jangan sampai pemenang tender proyek hanya asal-asalan dalam membangun jalan,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar